How to Manage Your Soul



"Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat" 

Sebuah pepatah yang sudah familiar kita dengar. Pepatah ini menegaskan dua elemen penting pada manusia yakni tubuh (raga) dan jiwa. 

Ketika jiwa sakit, berdampak pada tubuh. Ketika tubuh sakit, berdampak pada jiwa. 

Jika tubuh perlu dirawat, begitupun halnya dengan jiwa. Ketika tubuh lelah, sesegera mungkin kita mengambil istirahat untuk tubuh kita. Bagaimana ketika jiwa lelah? Apa yang kita perlu lakukan apabila jiwa lelah?

Keseimbangan jiwa melibatkan 2 hal yakni menyendiri dan bersosialisasi. 

1. Menyendiri, kapan saatnya kita menyendiri? Saat terlalu banyak bersosialisasi, terlalu banyak berinteraksi sosial dengan dunia luar bisa sangat melelahkan. Ada saatnya kita melakukan hal ini, mengambil me time kita dengan benar-benar menikmati kesendirian. Jangan takut! kesendirian tidak akan menyakitimu. Malahan menyendiri merupakan vitamin tersendiri bagi jiwa. Menyendiri dapat dilakukan dengan cara bermeditasi, yoga, melakukan hobby atau berpergian mencari spot untuk menyendiri. Intinya kita memberi jiwa kita waktu untuk tidak terhubung sementara waktu dengan dunia luar sekedar untuk berpikir atau mencari inspirasi atau bisa juga dilakukan untuk melepas penat. 

Kita bisa merenung, kembali menemukan diri kita dengan menyediakan waktu merefleksikannya dalam kesendirian. Siapa kita, sudah seberapa jauh kita berjalan, apa saja yang sudah kita alami. Kita bisa menemukan kedamaian dan menemukan ide-ide baru ketika menyendiri. Kita juga dapat menyusun langkah perencanaan dan strategi apa yang akan kita lakukan di masa datang. Eitts.. Jangan terlalu lama dan terlalu asik menyendiri. Hentikan menyendiri saat kamu merasa sudah lega atau sudah tidak jengah lagi atau sudah menemukan titik terang/inspirasi dari permasalahanmu  Setelah menyendiri, kita perlu ke dunla luar untuk lanjut ke poin nomor 2 ya.

2. Bersosialisasi, bagi mereka yang terlalu asik menyendiri, lakukanlah langkah ini dengan sungguh-sungguh. Bersosialisasi tidak cukup dilakukan dengan cara duduk di tengah-tengah keramaian namun sibuk asik dengan pikiran sendiri. Bersosialisasi dilakukan dengan benar-benar terhubung dengan dunia luar, ikut merasakan kehadiran orang sekitar, menikmati pembicaraan dengan orang lain. Bagi mereka yang sangat suka menyendiri, terkadang hanya raganya yang di sana namun pikirannya kemana-mana. 

Bersosialisasi memberi vitamin tersendiri juga bagi kita. Terkadang kita butuh support kehadiran orang lain, secara raga maupun secara verbal. Butuh penguatan, nasehat, arahan, bimbingan dan butuh bercerita dengan orang lain. Rasa lega yang diberikan dari bersosialisasi adalah kita menyadari bahwa kita tidak sendirian, kita memiliki orang sekeliling yang perduli dan menyayangi kita. Kitapun juga bisa menyalurkan kasih sayang kita kepada orang lain melalui bersosialisasi. Hidup menjadi bermakna dan berdaya guna apabila kita hidup bukan hanya untuk diri sendiri melalnkan juga untuk orang lain. 

Sesuatu yang berlebihan tidak menyehatkan tubuh dan jiwa. Ada waktu untuk menyendiri dan ada waktu untuk bersosialisasi. Lakukan kedua hal tersebut dengan seimbang. Saat menyendiri, benar-benar nikmati waktu menyendirimu, Saat bersosialisasi, benar-benar nikmati kebersamaanmu dengan orang lain. 

Belajarlah untuk 
"being present in the moment ". 

Love your body, love your soul. Take care your body, take care your soul. 

Comments